Manado, (Antara Sulut) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sulawesi Utara (Sulut) stasiun Meteorologi Samratulangi Manado, memprakirakan pergerakan angin di wilayah itu akan bertiup dengan kecepatan 10-20 kilometer/jam.
"Tiupan angin diperkirakan berkecepatan 10-20 km/jam ini dari arah utara ke selatan dengan pola 'shearline' dan ini akan terjadi merata di seluruh wilayah atas Sulut," kata prakirawan BMKG stasiun Meteorologi Samratulangi Manado, Agatha Mayasari, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan kondisi tersebut terjadi disebabkan posisi matahari yang berada kira-kira 11,75 derajat lintang selatan yang menyebabkan wilayah di belahan bumi selatan mengalami intesitas penyinaran yang lebih tinggi, dibandingkan belahan bumi bagian utara.
Ia menjelaskan, selain kondisi ini, adanya tekanan rendah di di laut China Selatan sebelah barat Filipina, menyebabkan pergerakan angin pada ketinggian 1.000 sampai 3.000 kaki bertiup dengan kecepatan 10-20 km/jam.
"Kondisi ini masih akan terjadi hingga Selasa (8/11) dengan kecepatan yang sama, tetapi hal ini belum membayarkan penerbangan di Manado, sebab belum ada penerbangan yang dibatalkan dalam sepekan terakhir karena angin kencang di Manado," katanya.
Agatha menambahkan tiupan angin kencang di atas wilayah Sulut, belum menyebabkan adanya gelombang tinggi yang bisa mengancam pelayaran maupun nelayan yang melaut di perairan Sulut, sebab masih dalam keadaan normal.
Gelombang di perairan Sulawesi Utara kata Agatha berkisar antara 0,5 hingga 1,5 meter, baik di Manado, hingga di perairan wilayah kepulauan Sangihe maupun Talaud.
Sementara itu, Ny Jacoba, warga Manado yang tinggal di dekat pantai pesisir Kecamatan Tuminting mengatakan, angin bertiup agak kencang dari biasanya namun tidak membahayakan mereka, dan tidak merusak apa-apa.
Nelayan Manado di pantai kecamatan Tuminting bernama Doni mengatakan ia masih melaut, sebab gelombang masih seperti biasanya.
Ia mengatakan, biasanya kalau angin kencang dan gelombang tinggi ia tidak mau melaut tetapi karena sudah tahu keadaan laut dirinya tetap melaut.
"Gelombang laut akan naik tinggi dari biasanya kalau ada angin kencang, kalau begitu kami akan memilih tetap di daratan dan tidak melaut tetapi karena masih dalam keadaan wajar jadi saya dan teman-teman tetap turun mencari ikan," kata Doni.
Berita Terkait
BMKG ingatkan warga waspadai cuaca ekstrem wilayah Sulut
Sabtu, 27 April 2024 3:45 Wib
Gempa 5,3 magnitudo terjadi di Kota Gorontalo
Kamis, 25 April 2024 7:28 Wib
BMKG perkirakan sebagian besar wilayah Sulut potensi cuaca ekstrem
Senin, 22 April 2024 0:44 Wib
BMKG sebut 81 gempa bumi tektonik getarkan Sulut dan sekitarnya
Minggu, 21 April 2024 7:07 Wib
Abu vulkanik Gunung Ruang sampai ke Manado, BMKG imbau warga kurangi aktivitas luar
Kamis, 18 April 2024 13:38 Wib
BMKG: Sulut berpotensi dilanda cuaca ekstrem
Rabu, 17 April 2024 22:18 Wib
BMKG imbau warga Sulut waspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang
Senin, 15 April 2024 22:00 Wib
BMKG: 85 gempa tektonik getarkan Sulut dalam sepekan
Sabtu, 13 April 2024 8:24 Wib