Minahasa Utara, 25/11 (Antara Sulut) - Harga cabai di pasar tradisonal Minahasa Utara, Sulawesi Utara terus melambung hingga mencapai Rp120 ribu per kilogram dari harga sebelumnya hanya Rp68 ribu per kilogram.
"Melambungnya harga cabai seiring faktor cuaca hingga berdampak pada kurangnya stok di pasaran," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara Rivino Dondokambey, di Minahasa Utara, Selasa.
Dampak lain hingga melambungnya harga cabai kata Dondokambey karena adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.
Selain itu kata dia, mayoritas warga Minahasa Utara akan rayakan hari besar agama akan berdampak permintaan cabai pun cukup tinggi berpengaruh pada harga.
Kendati cabai meningkat, tetapi masyarakat diminta tidak khawatir karena pihaknya akan terus memantau agar tidak terjadi kelangkaan.
Para pedagang di Pasar tradisional Airmadidi, mengatakan harga cabai bergerak naik karena kurangnya pasokan cabai dari Gorontalo.
"Selain pasokan dari Gorontalo, pasokan cabai dari Sulawesi Tengah dan Ternate pun mulai berkurang," ujar Noldy salah satu pedagang pasar Airmadidi.
Berita Terkait
PLN berhasil jaga pasokan listrik selama Pemilu di wilayah kepulauan Sulut
Jumat, 16 Februari 2024 5:49 Wib
Pertamina sukses amankan pasokan energi selama Natal di Sulut
Kamis, 11 Januari 2024 17:55 Wib
Bank Indonesia tingkatkan pasokan pangan di Kota Manado
Selasa, 9 Januari 2024 17:46 Wib
PLN Group Sulawesi perkuat pasokan pembangkit dan distribusi layanan
Selasa, 7 November 2023 14:10 Wib
PLN tebar berkah daging kurban pada Idul Adha 1.444 Hijriah
Senin, 3 Juli 2023 10:19 Wib
Pemkab cegah pasokan daging babi masuk Sitaro, antisipasi virus ASF
Minggu, 25 Juni 2023 18:51 Wib
Kemendag komitmen menjaga pasokan MinyaKita di Sulut
Minggu, 30 April 2023 16:59 Wib
PLN gandeng Polda Sulut jaga keandalan pasokan listrik saat Idul Fitri 1444 H
Senin, 17 April 2023 19:42 Wib