Manado, (ANTARA Sulut) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan memantau dampak kenaikan beras, baik di pedagang maupun tingkat petani.
"Kita lihat dulu dampaknya terhadap harga pada petani, jika harga pada petani juga ikut naik seiring naiknya harga beras di pasar berarti ada keseimbangan," kata Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajouw, di Tondano, Jumat.
Jantje mengatakan, yang tidak bagus kalau harga di pasar naik, sementara harga gabah pada petani tidak naik, artinya terjadi permainan harga di pasar.
"Kami akan awasi jika harga beras yang meningkat hanya di pasar, maka pasti ada yang mempermainkan harga," katanya.
Jika harga beras terus naik, akan dilihat kalau memang operasi pasar perlu untuk kita lakukan.
Pedagang beras asal Minahasa Refli Sanger mengatakan, harga beras saat ini mengalami kenaikan saat dibeli dari petani yakni sebesar Rp30.000 per sak.
"Biasanya kami membeli dari petani hanya Rp530 ribu per sak tapi saat ini menjadi Rp560 ribu per sak," kata Refli.
Harga beras di sentra perdagangan Kota Manado, Provinsi Sulut sudah naik menjadi Rp11.500 hingga Rp12.000 per kg, yakni naik cukup signifikan jika dibanding sesi perdagangan beberapa pekan lalu hanya Rp8.000 hingga Rp9.000 per kg.
Berita Terkait
Stok beras di gudang Bulog Sulutgo capai 12.504 ton
Senin, 15 April 2024 21:08 Wib
Satgas Pangan jamin stok beras-migor di ritel modern Manado aman
Selasa, 2 April 2024 20:21 Wib
BPS: Beras dorong Sulut alami inflasi 1,07 persen pada Maret 2024
Selasa, 2 April 2024 5:38 Wib
Wali Kota Bitung sebut pasar murah mampu kendalikan inflasi
Kamis, 28 Maret 2024 7:29 Wib
Relaksasi HET beras premium untuk jaga stabilitas harga saat bulan puasa
Selasa, 12 Maret 2024 6:05 Wib
Gubernur Sulut: Peningkatan produksi beras jadi target tekan inflasi
Rabu, 6 Maret 2024 5:45 Wib
Gubernur Sulut: Peningkatan produksi beras jadi target tekan inflasi
Selasa, 5 Maret 2024 23:41 Wib
BPS: Kenaikan harga beras belum pengaruhi inflasi Sulut
Jumat, 1 Maret 2024 15:38 Wib