Manado, (ANTARA Sulut) - Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Hanny Wajong mengatakan, penurunan harga biji pala di Kota Manado dampak pasar internasional.
"Harga biji pala Manado turun menjadi Rp75.000 per kilogram dari sebelumnya sebesar Rp85.000 per kg dalam satu pekan terakhir ini," kata Hanny, di Manado, Minggu.
Hanny mengatakan, sebelumnya harga biji pala bertahan di angka Rp100 ribu per kg, namun sejak awal tahun 2015 terus mengalami penurunan mengikuti kemerosotan harga di pasar luar negeri.
"Pala dari Sulut banyak di ekspor keluar negeri, sehingga pergerakan harga internasional sangat berpengaruh," tuturnya.
Pemerintah terus melakukan pemantauan harga komoditas di sentra perdagangan Manado agar tetap stabil. Setiap hari ada tim dari Disperindag Sulut yang melakukan pemantauan hingga ke tangan pedagang.
Penurunan juga terjadi bunga pala atau fuli, sekitar 10 persen dari Rp110.000 per kilogram menjadi Rp100.000 per kilogram.
"Pala Sulut paling banyak diproduksi dari Siau Tagulandang dan Biaro (Sitaro) dengan kualitas yang sangat diakui pasar internasional," ungkapnya.
Ke depan, katanya, pengekspor harus terus melakukan diversivikasi produk dari komoditas pala agar harga lebih benilai tinggi
Berita Terkait
Kementan kucurkan Rp21,93 miliar untuk remajakan kelapa dan pala di Sulut
Kamis, 19 Mei 2022 22:49 Wib
KPM dorong penciptaan eksportir baru di Sulawesi Utara
Senin, 25 April 2022 8:34 Wib
Pala Papua dalam kehidupan masyarakat Fakfak
Senin, 4 April 2022 11:35 Wib
Sulawesi Utara ekspor bungkil kopra dan fuli ke India
Jumat, 25 Maret 2022 19:55 Wib
KSP dengarkan kendala dalam petani pala di Fakfak Papua Barat
Kamis, 25 November 2021 12:17 Wib
Pemkot Tomohon minta aparat kelurahan pastikan bantuan tepat sasaran
Kamis, 19 Agustus 2021 6:01 Wib
Bunga pala Sulut laris di Jerman dan Belanda
Senin, 7 Juni 2021 15:19 Wib
Sulut ekspor biji pala ke China
Sabtu, 10 April 2021 21:37 Wib