Manado, 1/9 (AntaraSulut) - Industri kecil menengah di Provinsi Sulawesi Utara tidak mudah terpengaruh dengan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat saat ini yang mencapai Rp14 ribu per dolar.
"IKM di Sulut masih tetap berjalan normal, tidak terpengaruh sama sekali dengan kondisi ekonomi global dan pelemahan rupiah," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin di Manado, Selasa.
Darwin mengatakan IKM sangat sulit dipengaruhi oleh gejolak yang terjadi secara global seperti pelemahan ekonomi dan rupiah karena tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor.
"IKM biasanya hanya menggunakan bahan baku lokal sehingga tidak bersentuhan langsung dengan transaksi valas," kata Darwin.
Sehingga, katanya, IKM biasanya akan sangat bertahan ketika krisis ekonomi sekalipun terjadi di suatu negara.
Selain bahan baku IKM yang produksi lokal, katanya, tenaga kerja juga masih sangat sedikit dan biasanya orang terdekat.
Juga, kata Darwin, pemasarannya masih berpusat di daerah masing-masing atau antarkabupaten dan kota, meskipun ada sebagian yang sudah ke luar provinsi.
Oleh karena itu, pemerintah berharap agar IKM di Sulut harus jeli memanfaatkan waktu yang ada sehingga produksi dan kualitas produk tetap stabil.***3***
(T.KR-NCY/C/T013/T013) 01-09-2015 06:07:16
Berita Terkait
Menteri PUPR: Luas rumah untuk menteri di IKN lebih kecil
Rabu, 13 Maret 2024 14:28 Wib
Meski peluang cawapres kecil, PDIP sebut komunikasi dengan Ridwan Kamil tetap jalan
Selasa, 19 September 2023 17:05 Wib
Sergio Ramos kembali ke klub masa kecil Sevilla
Selasa, 5 September 2023 5:53 Wib
PSI: Prabowo tunjukkan kerendahan hati kunjungi parpol kecil
Jumat, 11 Agustus 2023 6:22 Wib
Pemkab Talaud bersama DPR RI perkuat ketahanan pulau-pulau kecil di Sulut
Kamis, 19 Januari 2023 21:24 Wib
Pemkab Sitaro dorong pelaku usaha mikro dan kecil berkembang
Rabu, 21 Desember 2022 11:19 Wib
Erick : Fondasi ekonomi Indonesia berlandaskan kerakyatan
Rabu, 28 September 2022 18:50 Wib
BMKG sebut kecil kemungkinan Sulawesi Utara alami bencana kekeringan
Minggu, 4 September 2022 4:21 Wib