Manado, 2/9 (AntaraSulut) - Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Peter Jacobs mengatakan non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah perbankan Sulut masih lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata nasional.
"Hingga triwulan II tahun 2015 NPL perbankan Sulut sebesar 3,96 persen, sedangkan rata-rata nasional hanya 2,56 persen," kata Peter di Manado, Rabu.
Dia mengatakan kendati NPL perbankan Sulut berada di atas nasional namun masih di bawah batas BI yakni lima persen.
NPL perbankan Sulut sebesar 3,96 persen ini, katanya, masih didominasi sektor konsumtif.
"Fenomena di Sulut, sebagian besar pinjaman konsumtif pada pegawai negeri sipil, namun untuk NPL yang terjadi paling besar pada kredit properti dan kendaraan," jelasnya.
Jika kredit ke PNS, katanya, NPL sangat kecil karena pemotongan langsung saat gaji pegawai ditransfer ke rekening masing-masing.
Namun, katanya, BI mengimbau agar perbankan di Sulut tetap menjaga kualitas kredit agar tetap baik.
"Jangan sampai NPL terus naik karena akan mempengaruhi kinerja perbankan secara keseluruhan.
BI terus mendorong agar perbankan terus salurkan kredit ke sektor produktif namun tetap harus memperhatikan prinsip kehati-hatian, katanya.***3***
Berita Terkait
BSG salurkan kredit triwulan II/2023 capai Rp14,56 triliun
Rabu, 1 November 2023 5:20 Wib
Penerimaan pajak Sulut hingga triwulan III-2023 capai 69,78 persen
Rabu, 1 November 2023 4:52 Wib
BPS: Ekonomi Sulut tumbuh 6,28 persen di triwulan II 2023
Senin, 7 Agustus 2023 20:34 Wib
BSG bukukan laba Rp186,29 miliar di triwulan II 2023
Sabtu, 29 Juli 2023 10:44 Wib
OJK: Aset perbankan Sulut-Gorontalo triwulan I-2023 capai Rp100,5 Triliun
Minggu, 4 Juni 2023 20:35 Wib
Likuiditas Bank Citra tumbuh positif triwulan pertama 2023
Jumat, 26 Mei 2023 4:38 Wib
Ekonomi Sulut triwulan I tumbuh 5,26 persen
Minggu, 7 Mei 2023 3:34 Wib
BSG bukukan laba triwulan 1 tahun 2023 capai Rp101,1 miliar
Sabtu, 15 April 2023 21:37 Wib