Minahasa Tenggara, 2/2 (Antara) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Minahasa Tenggara memprogramkan pendampingan kepada petani cabai di daerah tersebut.
"Saat ini kita melakukan pendampingan termasuk juga penyuluhan kepada para petani tentang bagaimana pengembangan cabai yang mereka tanam," kata Kepala Distanak Kabupaten Minahasa Tenggara Elly Sangian di Ratahan, Selasa.
Dirinya menambahkan dengan adanya pendampingan yang dilakukan maka diharapkan produksi cabai di Minahasa Tenggara bisa meningkat.
"Memang melalui pendampingan ini, kita berharap produksi cabai di Minahasa Tenggara ini bisa meningkat untuk memenuhi kebutuhan di daerah sendiri," ujarnya.�
Dilanjutkan Elly pihaknya akan mengkaji untuk pemberian bantuan kepada para petani yang mengembangkan komuditi cabai tersebut.
"Kalau soal bantuan kepada kelompok tani yang mengembangkan cabai, kita akan kaji lagi jika memang diperlukan mungkin bisa diberikan bantuan," katanya.
Sementara itu menurut Elly saat ini ada pihak swasta yang serius melakukan pengembangan komuditi cabai di Minahasa Tenggara.
"Saat sekarang ada perusahaan yang melakukan pengembangan cabai di Minahasa Tenggara, dan mereka sudah melaporkan ke pihak dinas untuk melakukan penanaman cabai di daerah kita," tandasnya.***3***
(T.KR-FML/B/G004/G004) 02-02-2016 21:02:11
Berita Terkait
BI bantu petani tingkatkan produksi cabai di Manado dan Minahasa Utara
Kamis, 25 April 2024 17:46 Wib
BI panen perdana cabai rawit di Kota Tomohon kendalikan inflasi
Kamis, 25 April 2024 6:14 Wib
Produktivitas cabai petani di Bolmut Sulut naik 67 persen
Rabu, 24 April 2024 2:54 Wib
Lanudal Manado tanam ribuan bibit cabai dan terong untuk ketahanan pangan
Jumat, 12 Januari 2024 20:16 Wib
BI dan Pemkot Kotamobagu tanam 10.000 tanaman cabai jaga harga stabil
Jumat, 12 Januari 2024 17:01 Wib
BI perwakilan Sulut sebut gerakan pangan murah mampu kendalikan inflasi
Jumat, 29 Desember 2023 21:41 Wib
Jokowi sebut kondisi cuaca pengaruhi harga cabai
Jumat, 29 Desember 2023 5:31 Wib
Harga cabai di Sangihe turun jadi Rp45 ribu per kilogram
Rabu, 23 November 2022 4:25 Wib