Perth, (AntaraSulut) - Promosi budaya dan pariwisata Indonesia terus digencarkan di Australia lewat berbagai pameran serta pertunjukan yang menampilkan kreasi khas Tanah Air terutama berupa tarian, nyanyian, fesyen, dan kuliner.
Salah satu promosi yang sukses digelar di Perth, ibukota negara bagian Australia Barat, adalah "Kawanua Night" di auditorium gereja The Rocks, Cannington, Sabtu (12/11) malam.
Kegiatan yang dilaksanakan perkumpulan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) yang bermukim di Perth yaitu “Kawanua Perth†itu didukung penuh oleh kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Perth.
Hadir memberikan pidato pembukaan, Konjen RI di Perth, Ade Padmo Sarwono, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif komunitas Kawanua Perth dalam upaya mempromosikan Sulawesi Utara. Ia juga berharap penyelenggaraan "Kawanua Night" dapat meningkatkan tali silaturahmi antar-warga Kawanua di Perth dan antara Kawanua dengan organisasi masyarakat Indonesia lain di Tanah Australia.
"Kawanua Night", yang bertujuan mempromosikan budaya dan pariwisata Sulawesi Utara, diisi dengan pertunjukan tarian, musik, lagu, dan penayangan video.
Dihadiri oleh 300-an tamu undangan masyarakat setempat, termasuk komunitas diaspora/masyarakat Indonesia di Perth, "Kawanua Night" menghadirkan tim kesenian Sekolah Menengah Negeri I Manado yang dipimpin Kepala Sekolah, Deysie Lumowa.
"Kawanua Night" dibuka dengan persembahan tarian Kabasaran (tarian perang dari Minahasa) oleh pelajar SMA I Manado, dilanjutkan dengan tarian Maengket oleh Kawanua Perth. Kegiatan promosi budaya juga diisi dengan peragaan busana kain tradisional Sulut (kain Bentenan) dan persembahan tari Pisok.
Dalam rangka promosi pariwisata Sulawesi Utara, "Kawanua Night" memutarkan film pendek "Wonderful Indonesia" khusus Sulawesi Utara yang memuat destinasi ungggulan di provinsi itu, antara lain pemandangan bawah Laut Bunaken, Manado Tua, dan Taman Nasional Tangkoko.
Penampilan musik tradisional Kolintang yang dimainkan oleh pelajar SMA I Manado menjadi atraksi puncak "Kawanua Night". Musik kolintang mengiringi lagu-lagu berlirik bahasa Manado, lagu-lagu perjuangan dan lagu-lagu berbahasa Inggris.
"Mereka juga menyanyikan lagu daerah poco-poco dan mengajak para undangan untuk memperagakan tarian poco-poco yang mulai dikenal di Kota Perth," kata ketua panitia Marthina Keke Marentek.
Malam Kawanua turut mempromosikan kuliner Sulawesi Utara yang terkenal akan kelezatannya dan menjadi salah satu daya tarik wisata.
Kepada Antara di Perth, Konsul Penerangan Sosial Budaya KJRI Perth, Widya Sinedu, menyampaikan bahwa KJRI mengapresiasi upaya Kawanua Perth untuk mempromosikan budaya dan tujuan wisata Sulut. Diharapkan upaya ini bisa membuat wisata Sulut semakin dikenal di Australia, khususnya Perth.
Selama ini, sekitar separuh warga Perth pernah berlibur ke Indonesia dan destinasi mereka hanya Pulau Bali. Ketua Kawanua, Pretty Rompas, menyampaikan harapan warga Kawanua di Perth agar wisatawan asal Perth dapat melanjutkan perjalanan wisata dari Bali menuju ke Manado.
Tim Kesenian SMA N I Manado juga turut mengisi kegiatan Trade Fair yang dilaksanakan oleh KBRI Canberra bekerja sama dengan KJRI Perth di Perth Convention and Exhibition Center tanggal 12-13 November 2016.